Jumat, 14 Juni 2013

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR BAB I,II,III

BAB I
PENGERTIAN DAN TUJUAN, SERTA RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
1.    Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Istilah IBD dikembang pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities” adapun istilah humanties itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus, dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo homanus atau manusia berbudaya, agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
•    Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Scince)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah, caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas, hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan, atas dasar ini lalu dibuat prediksi. hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
•    Ilmu-Ilmu Sosial (Social Scince)
Ilmu-ilmu sosial berjuang untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan atara manusia, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilm-ilmu alamiah, tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran, sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
Berikut Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Dari Beberapa Ahli :
•    E. B. Tylor, Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
•    R. Linton, Dalam bukunya yang berjudul “The Cultural Background Of Personality” menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
•    Koentjaraningrat, Mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
•    Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
•    Herkovits, Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
•    Takdir Alisyahbana, Mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
•    Mengusahakan kepekaan mahasiswa & masyarakat terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
•    Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
•    Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin secara ketat.
•    Menguasahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka agar mampu berdialog  satu sama lain, dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademis diharapakan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

3. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
1.    Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.    Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.


BAB II
KEBUDAYAAN
    Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebisaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusian sebagai masyarakat.
1.    Pengertian Kebudayaan Menuru Para Ahli
a.    SELO SUMARDJAN DAN SOELAEMA SOEMARDI
Merumuska kebudayaa sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
b.    KOENTJARANINGRAT
Keselruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasilbudi pekertinya
c.    KROEBER DAN KLOKHON
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, tingkah laku mantap, pikiranm perasaan, dan reaksiang diperoleh terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia
    Sistem nilai dan gagasan utamasebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci :
a.    Sistem Ideologi : Meliputi etika norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pegarahan.
b.    Sistem Sosial : Meliputi hubungan dan kegiatan social dalam masyarakat.
c.    Sistem Teknologi : Meliputi segala perhatian serta penggunaannya.

2.    UNSUR UNSUR KEBUDAYAAN
a.    Menurut Melville J.Herkovis kebudayaan terdiri dari empat unsure, yaitu :
1.)    Alat Teknologi, sebagai alat dan perlengkapan hidup.
2.)    Sisem Ekonomi.
3.)    Keluarga.
4.)    Kekuatan Politik.

b.    Menurut Brownislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari :
1.)    Sistem Norma, memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat untuk mnyesuaikan diri dnga lingkungan.
2.)    Organisasi Ekonomi.
3.)    Alat-alat atau lembaga atau petugas penddik.
4.)    Organisasi Kekuatan.
c.    Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :
1.)    Sistem Religi. Manusia sebagai Homo Religius. Diatas kekuatan diri manusia terdapat kekuatan lain yang lebih besar, hingga lahirlah kepercayaan yang sekarang mnjadi agama.
2.)    Sistem Organisasi Kemasyarakatan, Disusun agar manusia saling bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
3.)    Sistem Pengetahuan, Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri atau orang lain.
4.)    Sistem Mata Pencahariaan Hidup, Manusia sebagai Homo Ecomicus menjadikan taraf hidup manusia terus meningkat.
5.)    Sistem Teknologi dan Peralatan, Denan alat ciptaan manusia labih mampu dari pada binatang.
6.)    Bahasa.
7.)    Kesenian.

3.    WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut Dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
1.)    Kompleks Gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Wujud ini disebut system budayayang bersifat abstrak, berpusat pada tiap kepala manusia dan dapat dinyatakaan dalam bentuk tulisan.
2.)    Kompleks Aktivitas, Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati, dan di obsevasi.
3.)    Wujud Sebagai Benda. Manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari penggunaan peralatan untuk mencapai tujuannya.

4.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C. Klockhon dalam karanya Variantions in Value Orientation system nilai  budaya secara universal menyangkut lima masalah pokok manusia, yaitu :
a.)    Hakekat Hidup Manusia.
b.)    Hakekat Karya Manusia.
c.)    Hakekat Waktu Manusia.
d.)    Hakekat Alam Manusia.
e.)    Hakekat Hubungan Manusia.

5.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
a.)    Sebab-sebab yang berasal dari msyarakat dan kebudayaan sendiri.
b.)    Perubahan Lingkungan Alam dan Fisik Mereka Hidup.
Erbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru, diantaranya :
a.)    Terbatasnya kontak dengan masyarakat luar disebabkan karena masyarakat yang terlalu menutupi diri dengan lingkungan luar.
b.)    Pandangan Hidup dan Nilai-nilai dominan pada suatu keudayaan ditentukan oleh agama, maka penerimaan unsure baru mengalami hambatan yang harus diukur dengan ukuran yang berlandas agama.
c.)    Corak Struktur SosialMayarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan sehngga system otoriter sukar menerima unsure baru.
d.)    Unsur Budaya yang diterima jika sebelumnya sudah ada unsure budaya lain yang menjadi landasan bagi unsure kebudayaan yang baru tersebut.
e.)    Mudah dibuktikan kegunaannya oleh masyarakat yang bersangkutan bila unsure baru memiliki kegiatan yang terbatas.

6.    KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objekyang dilaksanakan manusia.

Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
a.)    Eksternalisasi    : Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.
b.)    Obyektivitas    : Proses masyarakat menjadi realitas obyektif, menjadikan masyarakat dengan segala pranata sosialnya untuk mempengaruhi, dan membantuk perilaku manusia.
c.)    Internalisasi    : Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup baik, hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oeh masyarakat.

Bab III
1.     Cinta Kasih
Kata cinta, selain mengandung unsur perasaan aktif, juga menyatakan tindakan yang aktif. Pengertiannya sama dengan kasih sayang sehingga, kalau seseorang mencintai orang lain, artinya orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya. 
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk, mulai dari seseorang yang mencintai dirinya, istrinya, anaknya, hartanya, dan Tuhannya. Bentuk cinta ini melekat pada diri manusia, potensi dan frekuensinya berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Pada saat belum berkeluarga, seseorang akan lebih kuat cintanya kepada orang tua, setelah berkeluarga cintanya akan nampak terbagi-bagi pada istri dan anaknya.
Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata-kata. Ia memiliki daya luar biasa pada diri manusia serta melekat dengan kuat. Cinta dapat sekonyong-konyong muncul, dan hilang sama sekali, atau terus tumbuh seperti cintanya orang tua terhadap anaknya sejak dilahirkan. Cinta dapat di lukiskan dengan memberi, bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk menyatakan eksistensi dirinya dan aktualisasi dirinya kepada orang lain.
Berbagai bentuk cinta dapat di uraikan sebagai berikut,

Cinta Diri
Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang menuntut kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang luar biasa terhadap harta benda (materi). Cinta manusia terhadap benda mendarah daging, sebab manusia beranggapan, dengan harta benda ia dapat merealisasikan semua keinginannya guna mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.

Cinta kepada sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri, selain watak manusia sebagai pembenci dan bersifat kikir terhadap manusia lainnya. Biasanya manusia akan mudah membenci atau kurang memperhatikan orang lain apabila ia mendapat kesenangan dirinya. Akan tetapi, kita sering mendengar tentang seseorang yang benar-benar mendahulukan keperluan orang lain (sesama manusia) daripada keperluan dirinya sendiri.
Cinta kepada sesama manusia itu akan lebih jelas pemahamannya apabila dapat diamati prilaku dan perlakuan seseorang kepada orang lain. Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan bukan dalam arti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Manusia itu tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial). Manusia perseorangan (individu) memiliki kelebihan dan kekurangan dalam segala hal sehingga manusia akan saling menutupi kekurangannya apabila bekerja sama.

Cinta menurut ajararan agama
Ada yang berpendapan bahwa etika cinta dapat di pahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup, manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta di dengung-dengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di lain pihak, dalam praktek kehidupan, cinta sebagai dasar hidup jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
    
2.    Keindahan
Pengalam keindahan termasuk kedalam tingkat resepsi dalam pengalaman manusia,biasanya bersifat fisual (terlihat atau terdengar)(audi tory) walaupun tidak terbatas pada dua sifat tersebut. Pengalamn keindahan mungkin ada hubungannya dengan rasa sentuh,rasa,atau bau. Pengalaman keindahan mencangkup penyerapan perhatian yang menyenangkan dalam pengalaman perceptual sejauh dia timbul dari pandangan yang sepi dari pamrih terhadap suatu fenomena,baik yang alamiah ataupun yang disebut manusia. Emosi estetis dapat dibangkitkan karena hasil-hasil keseniaan bermacam-macam objek atau pengalam yang terjadi secara tak dituangkan kedalam kehidupan sehari-hari.
Konsep keindahan adalah abstrak dan tidak dapat berkomuikasi sebelum diberi bentuk. Oleh karena itu, banyak pemikir yang tidak puas terhadap pendapat yang menyatakan bahwa keindahan itu hasil meniru dari alam. Dan meniru dari alam beelum tentu menciptakan. Melalui proses mencaari dan pemberian bentuk imajinasinya,seseorang akan mencapai keindahan. Keingintahuan dan dambaan akan keindahan akan membantu keindahan.

3.    Penderitaan
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat/tidaknya intensitas penderitaan. Sutau pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang,belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
Akibat penderitaan bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah agaar dari satu penderitaan ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya,oleh karena itu,penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat’menular’dari seorang kepada orang apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

4.    Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C.

5.    Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
6.    Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidakadilan. Keadilan itu ialah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan seetiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama
Keadilan menurut sumbernya dapat dibagi menjadi dua bagian:
•    Keadilan individual adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk masing-masing individu.
•    Keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannya bergantung pada
struktur-struktur itu terdapat dalam bidang politik,ekonomi,dan kebudayaan (panitia Ad-hoc MPRS 1966).
Keadilan menurut jenisnya dapat dibagi menjadi;
1.      Keadilan legal atau keadilan moral yang terwujud apabila setiap anggota di dalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut kemampuannya.
2.      Keadilan distributif, yang terwujud apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
3.      Keadilan kumulatif yang terwujud apabila tindakannya tidak bercorak ekstrem sehingga merusak atau menghancurkan pertalian di dalam masyarakat, sehingga masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib.
7.    Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. (koentjaraningrat,1980). Pandangan hidup terdiri atas cita-cita,kebijakan dan sikap hidup. cita-cita, kebijakan, dan sikap hidup itu tak dapat di pisahkan dengan kehidupan. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebijakan, dan sikap hidup itu (suyadi, M.P,.1985)
Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

8.Kegelisahan
Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.

Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.

9.    Kematian
Maut atau mati adalah terpisahnya “roh dari zat, jiwa dari badan atau keluarnya roh dari badan atau jasmani. Pada akhirnya, maut adalah akhir dari kehidupan dan sekaligus awal kehidupan (yang baru). Jadi maut bukan kesudahan, kehancuran atau kemusnahan. Maut adalah suatu peralihan dari suatu dunia ke dunia lainnya. Maut dialami manusia hanya sekali. Hal ini digambarkan dalam firman-Nya yang artinya mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya (surga), kecuali mati di dunia (QS.44-56)”.[9] Umat manusia hidup di dunia ini sangat terbatas dan tidak bertahan lama. Setiap manusia mesti mengalami akhir kehidupan itu, yang sering disebut dengan kematian. Hal ini dinyatakan secara tegas Al-Quranul Karim pada S. Ali ‘Imran: 185; “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan baru pada hari kiamatlah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia beruntung. Kehidupan ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.
Kematian itu sesuatu yang mesti terjadi pada seseorang, walaupun ia berusaha menghindari kematian atau berusaha bersembunyi dan berlindung di tempat yang dikira aman. Seseorang tidak dapat lari dan menjauhi kematian. Kematian merupakan awal atau pintu gerbang menuju kehidupan. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa sesungguhnya kematian itu sebenarnya kehidupan. Artinya, jika seseorang ingin hidup terus menerus, maka ia harus mengalami kematian terlebih dahulu. Tanpa kematian tidak akan ada kehidupan abadi. Atau dalam istilah Al-Qur;an, orang yang mati disebutkan “kembali kepada sang pencipta”. Manusia terbagi atas dua unsur yaitu roh/jiwa dan tubuh (jasad) adalah unsur tanah/bumi. Roh atau nyawa manusia adalah zat halus, yang pada waktu mati meninggalkan tubuhnya yang kasar itu. Surat Al-Zumar ayat 47 menggambarkan bahwa kematian sama dengan tidur. Lebih lanjut hadis nabi Muhammad saw, mengatakan: “tidur adalah saudara mati”. Di surga tiada mati, sehingga tiada pula tidur.
10.    Keyakinan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi. keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama. -Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup. contoh : pada saat kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang di alami dapat di lewatkan. kenyakinan dan kepercayaan sangat fital dalm hidup. jadi tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalm hidup.

11.    Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara. Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan2 yang melanggar aturan, mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap mengabdi.

Pengabdian kepada Tuhan, sangat wajib dan tidak boleh dinomorduakan. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Dengan tekun beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya. Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban buat manusia atau individu sebagai warga negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-penegrtian-tanggung-jawab.html
http://okky125.blogspot.com/2012/06/jelaskan-pengertian-keyakinankepercayaa.html
http://buletin-narhasem.blogspot.com/2010/01/artikel-arti-dan-makna-kematian.html
http://januar-ikmal.blogspot.com/2012/06/pengertian-kegelisahan.html
http://yomiracle.blogspot.com/2010/04/pengertian-harapan.html
http://pebyword.wordpress.com/2012/06/03/pengertian-dan-macam-macam-tanggung-jawab-manusia-dan-tanggung-jawab/
http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/
http://notladygaga.blogspot.com/2012/11/makalah-demokrasi-indonesia.html

Selasa, 15 Januari 2013

Tugas ISD bab 8


BAB I
ILMU PENGETAHUAN

DEFINISI PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
    Pengetahuan itu merupakan pengetahuan awam apabila orang hanya sadar saja tentang adanya gejala tersebut; dia dapat mengetahui bahwa gejala itu ada. Selanjutnya, dari banyak gejala yang disadarinya sebagai pengetahuan awam tersebut, dapat juga olehnya dirasakan atau dilihat hal lain, yaitu hubungan saling pengaruh yang ada antara satu gejala dengan gejala lainnya. Sebagai contoh, pengalaman atau pengamatan bahwa, bila mendung biasanya lalu hujan. Pengetahuan tentang hubungan dua gejala tersebut juga merupakan pengetahuan awam, walaupun pada tingkat yang lebih tinggi. Pengetahuan orang tentang suatu gejala merupakan pengetahuan ilmiah apabila dia dapat menjelaskan secara logis struktur dari gejala itu, jadi tidak hanya sadar tentang adanya gejala itu. Yang dimaksud dengan ungkapan menjelaskan secara logis adalah bahwa keterangannya memenuhi tiga persyaratan berikut:
(1) Di dalam memberikan penjelasan, digunakan pola penalaran yang diakui keabsahannya, misalnya penggunaan penalaran bahwa, kalau a>b dan b>c, maka a>c.
(2) Fakta atau observasi yang digunakan sebagai landasan di dalam merumuskan kesimpulan dari penalaran yang dilakukna di dalam menjelaskan struktur gejala yang diteliti, adalah fakta yang telah terbukti atau dapat diuji kebenarannya.
(3) Penjelasan tentang struktur dari fenomena yang menjadi objek perhatian dapat diuji kesesuaiannya dengan kenyataan; yang berarti bahwa, fenomena yang diteliti menunjukkan pola-laku yang merupakan konsekuensi dari dimilikinya struktur sebagaimana dikemukakan di dalam penjelasan termaksud.
Dalam ilmu ensiklopedi Al Qur’an yang dimuat pada jurnal Ulumul Qur’an no.4 dijelaskan bahwa seringkali ilmu dipahami sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan dapat dinamakan sebagai ilmu. Melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan yang disebut sebagai ilmu.

SIKAP SIKAP ILMIAH
1) Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Contohnya : “Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya”.
2) Sikap Kritis
Sikap kritis terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap Terbuka
Sikap terbuka dapat dilihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4) Sikap Objektif
Sikap objektif terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

BAB II
TEKNOLOGI

DEFINISI TEKNOLOGI
Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri.
Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. namun, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.

CIRI CIRI FENOMENA YANG DIPERLIHATKAN OLEH TEKNOLOGI
Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal imperasional dan memiliki otonomi merubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut SASTRAPRATEDJA (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh tehnik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi, dan dan rumuusan dilaksanakan serba otomatis.
4. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
7. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

CIRI CIRI TEKNOLOGI BARAT
1.Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia
2.Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan
3.Selalu berpikir bahwa barat adalah pusat dari segala teknologi


BAB III
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI

Pengertian Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai
• Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah untuk mengenali kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
• Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya untuk mempermudah pekerjaan manusia.
• Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.

Pengertian Kemisikinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan,pakaian,tempat berlindung,dan air minum,hal ini berhubungan eratdengan kualitas hidup.Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan kehormatan yang layak sebagai warga Negara.Kemiskinan merupakan masalah global.

CIRI CIRI MANUSIA YANG HIDUP DIBAWAH GARIS MISKIN

1.Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, keterampilan, materi.
2.Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kemampuan sendiri seperti modal untuk usaha.
3.Tingkat pendidikan yang rendah.
4.Umumnya tinggal di pedesaan sebagai pekerja bebas atau berusaha apa saja, sesuai dengan peluang yang datang.
5.Banyak yang hidup di perkotaan, namun tidak memiliki keterampilan.

FUNGSI DARI KEMISKINAN
1.Kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, Banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin
2.Kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
3.Kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
4.Kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
• Memperteguh status sosial orang kaya.
• Bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalulintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).


DAFTAR PUSTAKA

http://tugasteknikmesin.blogspot.com/2011/12/definisi-ilmu-pengetahuan.html
http://zhuyavabel.blogspot.com/2012/04/sikap-sikap-ilmiah.html
http://aji-pangestu.blogspot.com/2011/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://www.google.com/#hl=en&tbo=d&sclient=psy-ab&q=ciri+ciri+teknologi+barat&oq=ciri+ciri+TEKNOLOGI+BARAT&gs_l=hp.1.0.0i19j0i30i19.253059.256525.11.259950.15.15.0.0.0.1.1302.5338.0j6j2j3j2j1j0j1.15.0.les%3B..0.0...1c.1.3SAf_d_TuSU&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&bvm=bv.41018144,d.bmk&fp=c5361dc7b29fe766&biw=1360&bih=641



Senin, 05 November 2012


1.1    Latar Belakang
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai makhluk moral, makhluk sosial, Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengreksi, sebagai makhluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat, sebagai makhluk induvidual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap tuhan yang maha esa.
1.2    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a)    Apa pengertian dan tujuan pemuda dan sosialisasi?
b)    Apa peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat?
c)    Bagaimana mengembangkan potensi generasi muda?
d)    Apa pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda?
1.3    Tujuan
Untuk Memahami dan menghayati masalah kepemudaan dan identitasnya sebagai seorang pemuda yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi.


2.1    INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
2.1.1    Pengertian Pemuda
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda, Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat, proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.    Kemurnian idealismenya
b.    Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.    Semangat pengabdiannya
d.    Sepontanitas dan dinamikanya
e.    Inovasi dan kreativitasnya
f.    Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.    Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.    Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
2.1.2    Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
2.1.3    Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang hamper sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.

2.1.4    Proses Sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
1.    Media Sosialisasi
a.    Orang tua dan keluarga
b.    Sekolah
c.    Masyarakat
d.    Teman bermain
e.    Media Massa.
2.    Tujuan Pokok Sosialisasi
a.    Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
b.    Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
c.    Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d.    Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau   kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

2.1.5    Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Mahasiswa harus memiliki jiwa sosial atau yang sering kita sebut dengan solidaritas sosial. Solidaritas tidak memiliki batas, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa yang memiliki sifat solidaritas yang tinggi dengan kasih dan sayangnya akan turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.
Dan selaku Pemuda kita dituntut untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, maupun sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran para pemuda sangat dinantikan untuk membuat perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.

2.2    PEMUDA DAN IDENTITAS
2.2.1    Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pemuda adalah golongan manusia-manusia yang masih muda dan memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Dewasa ini, pemuda di Indonesia sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan.
Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan hal ini sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu, serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1.    Landasan idiil : Pancasila
2.    Landasan konstitusional : UUD 1945
3.    Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan Negara
4.    Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
5.    Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat


2.2.2    Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Generasi merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk kelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian yang khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkotika, anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil. Dalam hubungan itu perlu adanya  fungsi, peranan dan wadah untuk para pemuda menyalurkan segala aspirasinya. Wadah kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan Perguruan Tinggi dan organisasi fungsional pemuda lainnya.

2.2.3    Masalah Generasi Muda
GENERASI MUDA menurutku sebuah harapan bagi sebuah keluarga, masyarakat, agama, dan tentunya bangsa.  Karena mereka lah yang akan menggantikan senior-seniornya yang lebih tua. Jelas ini sebuah harapan untuk kedepannya agar lebih baik lagi. Potensi yang dimiliki untuk memperjuangkan sebuah bangsa sangatlah tinggi, terlebih jika di didik dari kecil rasa nasionalisme yang tinggi maka Generasi Mudalah yang akan mensejahterakan rakyat. Namun banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh Generasi Muda. Dimana mereka masih labil dalam memilih sebuah keputusan yang benar. Akibatnya banyak sekali Generasi Muda saat ini yang mengecewakan Agama, Masyarakat, Bangsa dan tentunya yang utama yaitu Keluarga.

Masalah Generasi Muda
1.    Akhlak yang kurang dimiliki oleh setiap GENERASI MUDA,
2.    Kurangnya rasa nasionalisme terhadap suatu negara,
3.    Pergaulan bebas masih menghantui,
4.    Pendidikan yang kurang menyebabkan banyaknya pengangguran,
5.    Banyaknya perkawinan di bawah  umur,
6.    Banyaknya minuman keras dan obat-obatan yang di konsumsi sehingga menghambat pemikirannya ke jalan yang benar.

2.2.4    Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi Muda
1.    Semangat yang membara dalam melakukan sesuatu,
2.    Kreatifitas dengan berbagai inovasi hingga memunculkan ide-ide yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,
3.    Rasa ingin tahu yang tinggi dalam melakukan hal yang baik,
4.    Kemandirian dalam menjalani hidup sehingga bisa di tularkan dalam masyarakat dan negara
5.    Membangun negara ini lebih baik dan fress dari Generasi Sebelumnya.

Saya yakin bahwa suatu saat nanti bahkan sekarang Generasi Muda akan memberikan yang terbaik bagi Bangsanya sendiri tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. Dengan kelahiran lebih banyak di Indonesia ini, maka tak mungkin beberapa tahun lagi banyak Generasi Muda yang kreatif dan dinamis.

Cara Mengembangkan Potensi Generasi Muda:
1.    Melalui pendidikan, contohnya belajar dengan tekun
2.    Melalui pertambangan atau perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya
3.    Ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat


2.2.5    Tujuan Pokok Sosialisasi
a.    Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
b.    Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
c.    Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d.    Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau   kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

2.3    PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
2.3.1    Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Cara Mengembangkan Potensi Generasi Muda:
a.    Melalui pendidikan, contohnya belajar dengan tekun
b.    Melalui pertambangan atau perindustrian yang sesuai dengan potensi miliknya
c.    Ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat

2.3.2    Pengertian Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam. Sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka — walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :

1. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara

2. Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta


2.3.3    Alasan Untuk Mengenyam Pendidikan Tinggi
Melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi adalah suatu  impian bagi sebagian besar orang.  Khususnya mereka yang sedang duduk di bangku SMA.  Bagi mereka, melanjutkan ke bangku kuliah adalah sebuah kewajiban, sebagai bekal untuk menghadapi masa depan.
Di bangku Perguruan Tinggi, seseorang bisa mendapatkan, pengetahuan dan keterampilan, yang sesuatu dengan minat serta bakat mereka. Dengan demikian, proses pembelajaran bisa terjadi secara terarah dan di sesuaikan dengan apa yang diinginkan.  Inilah yang membedakan Perguruan Tinggi dengan pendidikan di tingkat sekolah. Di Perguruan Tinggi sendiri, terdapat beberapa jenjang pendidikan yang di sesuaikan dengan kebutuhan serta minat seseorang dalam belajar. Beberapa jenjang tersebut di antaranya :
1.    Program Diploma: Program ini merupakan bagian dari perguruan tinggi yang menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja di level menengah bawah.  Lama pendidikan yang di tempuh tergantung dari tingkatan yang tersedia.
2.    Sastra 1: Pada jenjang ini, seseorang akan mendapatkan materi yang menggabungkan antara teori serta aplikasi. Kajian yang di berikan mengarah pada proses pembelajaran seseorang dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada kajian ilmiah.
3.    Program Pasca Sarjana: Peserta tingkat pendidikan ini adalah mereka yang sudah selesai menempuh pendidikan di tingkat sarjana.
4.    Program Doktoral: Biasanya program ini di ambil oleh mereka yang bergerak dalam aktivitas akademis.  Sebab, di jenjang ini peserta didik tidak lagi di ajarkan untuk menganalisa teori yang sudah ada.




3.1    Kesimpulan
Pemuda merupakan satu identitas yang pontesial sebagi penerus cita-cita pejuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara dan Bangsa serta Agama, selain itu pemuda atau mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah negara dan bangsa ini, oleh siapa lagi kalau bukan generasi muda selanjutnya, maka dari itu para pemuda harus mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitulah bangsa kita akan maju aman dan sentosa.

   
DAFTAR PUSTAKA

http://oeebudhi.blogspot.com/2011/11/41-pemuda-dan-identitas.html
http://oeebudhi.blogspot.com/2011/11/42-perguruan-dan-pendidikan.html
http://jamalfirdaus.blogspot.com/2010/11/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://triajiwantoro.blogspot.com/2011/11/pengertian-pemuda-dan-    sosiallisasi.html
http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/03/22/pemuda-dan-sosialisasi/
http://agusramdanirekap.blogspot.com/2012/01/masalah-dan-potensi-generasi-muda.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
http://bayoscreamo.blogspot.com/2011/10/pengertian-pendidikan-dan-perguruan.html

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Taufiknya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana memahami dan menghayati masalah-masalah kepemudaan dan identitasnya sebagai seorang pemuda yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.



MEMAHAMI DAN MENGHAYATI MASALAH MASALAH KEPEMUDAAN,IDENTITASNYA SEBAGAI PEMUDA YANG SEDANG BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI

Sabtu, 06 Oktober 2012

Materi Minggu ke 1 ISD (Ilmu Soaial Dasar)

PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA
Setelah perang dunia berakhir ditahun 1945, penduduk dunia terus berkembang dengan pesat. Berbagai penyakit, peperangan yang muncul sesudah PD 2, bencana alam dan program KB yang dicanangkan dibeberapa Negara tidak mampu menahan laju pertumbuhan penduduk dunia. Menurut situs GeoHive pada tahun 1950 jumlah penduduk dunia kurang lebih 2,5 milyar jiwa. Tahun 2008 ini telah mencapai 6,7 milyar jiwa dan diperkirakan tahun 2012 nanti akan menembus angka 7 milyar jiwa. Menurut perkiraan GeoHive tahun 2050 nanti penduduk dunia akan mencapai 9,5 milyar jiwa.

populasi penduduk dunia pada tahun 1950 dan tahun 2008 menurut situs GeoHive adalah seperti pada tabel dibawah ini
China    562,579,779
USA    152,271,000
Russia    101,936,816
Japan    83,805,000
World    2,555,948,654
Populasi tahun 1950
1. China    1,333,207,572
2. India    1,154,845,005
3. USA    304,838,948
4. Indonesia    238,567,492
5. Brazil    197,254,181
World    6,736,383,012
Populasi tahun 2008
Tahun 2008 ini populasi penduduk Indonesia menduduki peringkat 4 sesudah USA, populasi terbanyak berada didaratan China. Dari 6,7 Milyard penduduk dunia dewasa ini berapa persenkah yang ber-Iman dan yakin pada Allah dan kehidupan akhirat? Dari 5 besar Negara yang populasi penduduknya terbanyak diatas, mayoritas penduduknya adalah non Muslim, Hanya Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim.
Dewasa ini paham materialis yang sangat mendewa dewakan kehidupan dunia masih sangat dominan. Bahkan beberapa Negara besar didunia cenderung menganut paham sekular yang memisahkan kehidupan bernegara dengan agama. Dengan seringnya terjadi kericuhan, keributan antara umat beragama baik antara sesama pemeluk agama tertentu maupun antara umat lain agama didunia ini maka paham sekular semakin mendapat tempat di negara negara barat.
Mari kita renungkan kembali berapa persenkah dari 6,7 Milyard penduduk dunia dewasa ini yang yakin dan ber-Iman pada Allah dan kehidupan Akhirat?? Pada kenyataannya memang sebagian besar manusia dibumi ini tidak percaya dan yakin kepada Allah dan kehidupan akhirat. Sebagian besar penduduk bumi ini sangat asyik dengan kehidupan dunia, mereka mengagung-agungkan materi, kekayaan dan kemewahan hidup. Mereka lupa dan enggan untuk ingat pada Allah dan kehidupan akhirat. Mereka menganggap ajaran agama hanya menghambat kemajuan dan kesenangan mereka


Sumber  ; http://www.fadhilza.com/2008/11/tadabbur/pertumbuhan-penduduk-dunia.html








Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
A. Pendahuluan
 Dalam kurun waktu yang sangat cepat, pertumbuhan populasi penduduk di dunia semakin meningkat dari segi aspek kehidupan, diantaranya aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dalam konteks di atas, dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian hidup bertambah, mulai dari homogen menjadi kompleks.
Dalam hal ini, manusia mempunyai kelebihan dalam melakukan kehidupan dan mampu mengembangkan daya pikirnya dari pada  makhluk lainnya. Pengembangan daya pikir manusia dapat mengembangkan suatu kebudayaan, baik kebudayaan rokhaniah maupun kebendaan.
 Sehubungan dengan pokok bahasan ini, akan diteliti mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan, serta timbulnya pranata sebagai akibat perkembangan kebudayaan.
B.  Pertumbuhan Penduduk
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah masalah ekonomi. Maksud dari masalah ekonomi ialah terbatasnya lapangan kerja yang ada di lingkungan masyarakat sekitar, diantaranya ialah meningkatnya angka pengangguran, meningkatnya angka kemiskinan, anak-anak putus sekolah, serta kejahatan timbul dimana-mana.
Berikut adalah data tabel jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830-2006, diantaranya:
Tahun    Jumlah Penduduk    Perkembangan per tahun
1830    1 Milyard    -
1930    2 Milyard    1 %
1960    3 Milyard    1,7 %
1975    4 Milyard    2,2 %
1987    5 Milyard    2 %
1996    6 Milyard    2 %
2006    7 Milyard    2 %
Sumber : Iskandar N , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
Berikut adalah data tabel penggandaan penduduk dengan waktu yang singkat :
Tahun Penggandaan    Perkiraan Penduduk Dunia    Waktu
800 SM    5 Juta    -
1650 Tahun    500 Juta    1500
1830 Tahun    1 Milyard    180
1930 Tahun    2 Milyard    100
1975 Tahun    4 Milyard    45

Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, HumanEcology  W.H. Freeman and Co San Fransisco
Proses penggandaan penduduk dunia membutuhkan waktu sekitar 35 tahun. Pertambahan      penduduk di suatu daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor demografi, diantaranya :
1.      Kematian (Mortalitas)
2.      Kelahiran (Fertilitas)
3.      Migrasi

Sumber ; http://ypchyntia.wordpress.com/2010/10/15/3/


Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka bertambahlah sistem matapencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1.      Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
a.        Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
-          Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
-          Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
-          Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
-          Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b.      Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
-          Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu tertentu.
-          Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2.      Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3.      Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau kerana over populasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:
1.Faktor demografi, antara lain adalah:
a.Struktur umur
b.Struktur perkawinan
c.Umur kawin pertama
d.Paritas
e.Disrupsi perkawinan
f.Proporsi yang kawin
2.Faktor non demografi, antara lain adalah:
a.Keadaan ekonomi penduduk
b.Perbaikan status perempuan
c.Tingkat pendidikan
d.Urbanisasi dan industrialisasi.


Sumber ; http://ohtugas.blogspot.com/2011/11/faktor-faktor-demografi-yang.html
Rumus Tingkat Kematian


Tuliskan rumus tingkat kematian
Di setiap kehidupan di dunia ini pasti akan seluruh manusia mengalami kematian tidak akan bisa lari dari namanya kematian maka, dari itu kita yang hidup didunia ini banyak bekal untuk menghadapi kematian dalam kependudukan untuk mencari nilai dari data kemtian terdapat rumus-rumus yang didapat mengetahui suatu nilai dari kematian yaitu
• Angka kematian kasar (crude death rate)
Adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pertahun cara atau rumus untuk menghitung angka kematian kasar adalah sebagai berikut:
CDR: D/Px1000
CDR: (Crude Death Rate) = Angka kematian kasar
D: (Death) = Jumlah kematian
P: (Population) = Jumlah penduduk
• Angka kematian khusu (Age spesific death rate)
Adalah banyaknya orang yang mati sampai 10000 penduduk pada usia tertentu pertahun cara untuk menghitung angka kematian khusus adalah:
ASDR = Dx/Px/1000
ASDR = Age spesific death rate
(D): (Death) = Jumlah kematian
(P): (Population) = Jumlah penduduk
Faktor-faktor penunjang kematian:
• Adanya bencana alam dan wabah penyakit
• Fasilitas kesehatn yang kurang
• Tingkat kesehatan masyarakat yang rendah
• Makanan kurang bergizi
• Kecelakaan lalu lintas
• Adanya peperangan
Faktor-faktor penghambat kematian
• Fasilitas kesehatan yang lengkap
• Kemajuan pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
• Larangan agama membunuh orang
• Makanan cukup bergizi
• Lingkungan yang bersih dan teratur

Sumber ; http://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/rumus-tingkat-kematian/



Tingkat kelahiran

 Negara Berdasarkan Tingkat Kelahiran, peta CIA
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.

Metode lain untuk menghitung tingkat kelahiran
General fertility rate (GFR) – mengukur angka kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 45 tahun.
Standardised birth rate (SBR) – membandingkan struktur usia-jenis kelamin.
Total fertility rate (TFR) – jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan seorang wanita sepanjang usia produktifnya untuk melahirkan.
Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kelahiran
•Kebijakan pro-natalis dan anti-natalis dari pemerintah
•Tingkat aborsi
•Struktur usia-jenis kelamin yang ada
•Kepercayaan sosial dan religius - terutama berhubungan dengan kontrasepsi
•Tingkat buta aksara pada wanita
•Kemakmuran secara ekonomi (walaupun pada teorinya ketika sebuah keluarga memiliki ekonomi yang baik, mereka mampu untuk membiayai lebih banyak anak, dalam praktiknya kemakmuran ekonomi dapat menurunkan tingkat kelahiran)
•Tingkat kemiskinan – anak-anak dapat dijadikan sumber ekonomi pada negara berkembang karena mereka bisa menghasilkan uang (tenaga kerja anak)
•Angka Kematian Bayi - sebuah keluarga dapat mempunyai lebih banyak anak jika angka kematian bayi (Infant Mortality Rate / IMR) tinggi.
•Urbanisasi
•Homoseksualitas - pria dan wanita homoseksual hampir seluruhnya tidak menjadi ayah dan ibu, mengurangi angka kelahiran tiap tahunnya.
•Usia pernikahan
•Tersedianya pensiun
•Konflik

Sumber ; http://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_kelahiran



Pengertian Migrasi
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Pengertian Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat
migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang
melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal
yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.


Imigrasi [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]
imi•gra•si n perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap;
ber•i•mi•gra•si v pindah (masuk) ke negara lain untuk menetap;
ke•i•mi•gra•si•an n perihal yg bertalian dng imigrasi; seluk-beluk imigrasi: ia dikenakan tindakan ~ berupa deportasi dan namanya dicantumkan dl daftar penangkalan
Migrasi Penduduk

Dalam Undang-Undang (UU)no 9 tahun 1992, Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Negara Republik Indonesia dan pengawasan orang asing di wilayah Negara Republik Indonesia.


wikipedia
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.

Walaupun migrasi manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, konsep modern imigrasi, khususnya pada abad ke-19, terkait dengan perkembangan negara-bangsa dengan kriteria kewarganegaraan yang jelas, paspor, pengawasan perbatasan permanen, serta hukum kewarganegaraan. Kewarganegaraan dari suatu negara memberikan hak-hak khusus kepada penduduk negara tersebut, sementara para imigran dibatasi oleh hukum imigrasi. Negara-bangsa membuat imigrasi menjadi suatu isu politik; per definisi ia adalah tanah air suatu bangsa yang ditandai oleh kesamaan etnis dan/atau budaya, sedangkan imigran memiliki etnis dan budaya yang berbeda. Hal ini kadang menyebabkan suatu ketegangan sosial, xenofobia, dan konfik identitas nasional pada banyak negara maju.


Sumber ; http://bukanimigrasi.blogspot.com/2010/05/pengertian-imigrasi.html



Proses Migrasi

Sejarah migrasi Indonesia hanya dapat dijelaskan dengan memahami sejarah perkembangan masyarakat secara ekonomi politik. Hal ini mengingat praktek migrasi yang telah dimulai sejak ribuan tahun lalu di sebuah negeri kepulauan besar yang disebut Nusantara (sekarang Indonesia) tidak terlepas dan menjadi bagian dari perkembangan masyarakat. Sama pentingnya dengan upaya untuk memahami dasar-dasar obyektif (nyata) yang menjadi latar belakang dan motif pokok terjadinya migrasi di samping aspek lain yang sifatnya sekunder. Seperti misalnya migrasi awal dalam sejarah Indonesia ditandai dengan kedatangan suku bangsa asing yang membawa dan memperkenalkan sebuah sistem ekonomi baru yang didasarkan pada hubungan kepemilikan budak. Dan inilah satu masa yang menjadi titik mula diawalinya praktek penindasan satu klas terhadap klas yang lain, di mana satu suku bangsa menjadi klas tuan budak, dan kelas yang lain dipaksa menjadi budak. Dari sini kita bisa mengklasifikasikan sejarah Migrasi di Indonesia menjadi masa/periode:


Sumber ; http://migrantinstitute.net/proses-migrasi-di-indonesia-dan-segala-permasalahannya




Akibat Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya dan migrasi pun mempunyai dampak-dampaknya juga.
Dari semua faktor-faktor seperti kesehatan, ketidak nyamanan, wilayah, ekonomi, susah lahan pekerjaan, bencana alam,dan sosial budaya maka penduduk pun akan berpikir untuk segera melakukan migrasi ketempat yang menurut ia nyaman dan semua itu demi berkelangsungan hidupnya
Seiring waktu berjalan kota yang diserbu para imigran pun padat maka timbul lah akibat-akibat dari imigrasi, kebanyakan migrasi di Indonesia tidak terkendali dikarenakan kurangnya data pada proses migrasi karena imigran banyak yang melakukan imigrasi iliegal
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi
• Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang
• Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
• Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
• Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya
• Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit

Sumber ; http://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/jelaskan-akibat-migrasi/


Tiga Jenis Struktur Penduduk

Tiga Jenis Struktur Penduduk
A. Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
B. Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
C. Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.


Sumber ; http://wahyubudihartanto.blogspot.com/2011/09/3-jenis-struktur-penduduk.html



Bentuk Piramida Penduduk Stasioner,Muda dan Tua

Menuliskan bentuk piramidapenduduk,stasioner muda dan tua
Piramida penduduk adalah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida yang mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu Negara biasanya dalam pengukuran tersebut dikelompokan tertantu seperti usia, jenis kelamin, dan tahun lahir selain itu Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi segitiga
Distribusi piramida penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
  
Sumber ; http://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/menuliskan-bentuk-piramida-pendudukstasioner-muda-dan-tua/
Dan https://www.google.co.id/search?q=bentuk+piramida+penduduk+stasioner,muda+dan+tua&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&prmd=imvnsb&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=WUFwUJG_CcjrrQfO_oGgDQ&sqi=2&ved=0CDQQsAQ&biw=1280&bih=504


RASIO KETERGANTUNGAN

Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.
Definisi
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
•    Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
•    Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Sumber ; http://missevi.wordpress.com/2010/08/14/rasio-ketergantungan-2/



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Zaman batu Tua
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yg merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
Zaman batu muda
Ciri – cirri zaman batu muda :
1.    mulai menetap dan membuat rumah,
2.    membentuk kelompok masyarakat desa,
3.    bertani,
4.    berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
Hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya

Sumber ; http://bayoscreamo.blogspot.com/2011/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html



Kebudayaan Hindu Budha dan Islam

Kebudayaan Hindu dan Budha

Pada awal abad ke-3 dan ke-4 masehi, agama Hindu masuk ke indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India berlangsung dengan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke wilayah Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab dalam ajaran budhisme tidak mengenal adanya kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat.

Walaupun demikian,kedua agama tersebut tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai di Indonesia, Khususnya di dalam pulau jawa. Kedua penganut agama tersebut melahirkan karya budaya yang sangat bernilai tinggi dalam seni bangunan atau arsitektur, seni pahat,seni ukir, dan seni sastra. Salah satu contohnya adalah bangunan dan relief-relief yang di abadikan di dalam candi-candi di Indonesia, khususnya pulau jawa.

Kebudayaan Islam

Pada abad ke-15 dan ke-16, agama islam telah dikembangkan di indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam saat itu berada di pulau jawa. Tetapi, sebenarnya agama islam telah masuk ke dalam pulau jawa pada abad ke-11 dengan bukti adanya wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.Masuknya agama Islam ke Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa berlangsung secara damai. Karena islam masuk ke Indonesia tanpa unsur paksaan, melainkan dengan cara baik-baik.

Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia. Dan hal ini menyebabkan kebudayaan Islam mempunyai peranan besar dalam perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

Sumber ; http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/kebudayaan-hindu-budha-dan-islam.html


Kebudayaan Barat

Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara Indonesia ketika terjadi penjajahan, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda, Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dipusat kekuasaan pemerintahan Belanda, dikota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan Sosial pertama, terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan dan kemahiran berbahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.

Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiran agama (missie untuk agama katolik dan zending untuk agama protestan) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, dan islam. daerah-daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan pedalaman kalimantan.


Sumber ; http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/kebudayaan-barat.html

Senin, 01 Oktober 2012

DEFINISI ILMU SOSIAL DASAR


Pengertian
ISD adalah pengetahuan yg menelaah masalah sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial Ilmu Politik Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep konsep yg dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

Ruang Lingkup Studi ISD
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga2 sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
Sasaran STUDI ISD adalah aspek aspek yg paling dasar yg ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah masalah yg terwujud dari padanya.


Tujuan ISD
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2 lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.
Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usahamenanggulanginya.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya)
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

Fungsi ilmu sosial dasar
 Adalah memberikan pengetahuan dasar danpengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untukmengkaji gejala-gejala sosialkebudayaan agar daya tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswadalam menghadapi lingkungan sosialbudaya dapat ditingkatkan sehinggakepekaan mahasiswa pada lingkungannyamenjadi lebih besar.
Adapun ruang lingkup materi Ilmu Sosial Dasar adalah:
a. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan maslah social tertentu. Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu social. Karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.
b. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukakn untuk mempelajari masalah-masalah social. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam ini misalnya konsep keanekaragaman, dan konsep kesatuan social. Bertolak dari kedia konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan sadari di dalam masyarakat selalu terdapat:
1). Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual maupu kelompok.
2). Persamaan dan perbedaan kepentingan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang seringkali menyebabkan timbulnya konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.

Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
2. konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3. masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.

Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.

Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :

1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi


Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.



Ilmu Sosial Dasar
Ilmu social terus berkembang secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan manusia di muka bumi ini.
Contohnya :
-           berdirinya akademi polotik di Yogyakarta yang disponsori oleh berdirinya tenaga akademis Pembina ilmu polotik dari belanda.
-          Didirikan balai pendidikan tinggi gajah mada yang mempunyai dua fakultas yaitu fakutas sastra dan fakultas social
-          Didirikan akademi kepolisian
1. Ilmu pengetahuan social.
Dalam perkembangan ilmu social timbul paham studi social disebut IPS, IPS yang berarti ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. IPS adalah bidang studi yang merupakan panduan ( fusi ) dari sejumlahmata pelajaran social. Materi berbagai disiplin ilmu social seperti geografi , ilmu politik , ilmu hokum ,dll.
1. Ilmu social dasar
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu – ilmu social yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah social  yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. Dengan begitu ilmu ilmu social dan ilmu social dasar tidak ada perbedaan yang prinsipil.
2. latar belakang ilmu social dasar
Latar belakang diberikan mata kuliah ISD di perguruan tinggi karena beberapa hal :
-          Banyaknya kritikan yang timbul yang ditujukan pada system pendidikan di perguruan tinggi, yang masih berbaur colonial.
-          System pendidikan kia menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat sendiri sehingga kita kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta mengenali dimensi – dimensi lain.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi digharapka tidak menjadi tukan saja tetapi menjadi dan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu
-          kemampuan Personal ( lkemampuan kepribadian )
-          kemampuan akademik
-          kemampuan professional
1. ilmu social dasar sebagai komponen MKDU
kemampuan personal ditanamkan kepada mahasiswa melelui mata kuliah daar umum atau MKDU. MKDU pun memperluas cakrawala tang tidak terbatas sehingga mampu untuik berwawasan lebih luas lagi yang tidak ada batasannya.
MKDU terdiri dari :
1. Agama
2. Pancasila
3. Kewiraan
4. Ilmu Alamiah Dasar ( IAD )
5. Ilmu Sosial Dasar ( ISD )
6. Ilmu Budayal Dasar ( IBD )

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
- I. Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi
- Penduduk Dunia dan Masalahnya
- Peningkatan jumlah penduduk / kelebihan penduduk
Disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kedokteran, sehingga kesehatan penduduk lebih terjamin, dan tingkat kematian bayi rendah.
Akibatnya yaitu: pengangguran (akibat langsung), dan kriminalitas (akibat tidak langsung)
1. Kekurangan Penduduk (dialami Negara-negara Eropa Barat)
Yaitu kekurangan penduduk berusia muda sebagai generasi penerus. Sebabnya yaitu: lebih mengutamakan pekerjaan / karir dan mampu menyeimbangkan jumlah penduduk
1. Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang
1. Pendidikan
Kurangnya pendidikan bagi anak usia sekolah. Penyebab:
-       Kemiskinan
-       Terikat dalam kerja rumah tangga
-       Kekurangan bangunan sekolah dan pengajar
-       Tidak memiliki sekolah dasar
1. Kesehatan
Penyakit yang banyak diderita
1. kebutaan dan anemia
2. tuberkulosis
3. cacingan
4. polioyelitis
5. lepra
Kekurangan gizi
1. Kekurangan vitamin A
2. Kurang protein hewani
1. Perhatian Para Negarawan dan Ilmuwan terhadap Masalah Penduduk Dunia
Terbentuknya kelompok Roma (club of Rome), yang mengadakan studi internasional tentang batas-batas akhir pertumbuhan dunia (The Limit to Growth) yang mempelajari 5 unsur dominan, yaitu:
a. penduduk makin bertambah
b. pesatnya industrialisasi
c. produk pertanian
d. makin habis sumber-sumber alam yang tak tergantikan
f. makin rusak alam lingkungan

Usaha Mengatasi Penduduk Dunia
1. menyeimbangkan jumlah penduduk
2. konsumsi sumber alam dan pembangkitan polusi harus dikurangi
3. penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan
4. peningkatan produksi bahan pangan
5. penyuburan dan perlindungan tanah untuk mencegah erosi.

1. Masalah Penduduk di Indonesia
2. Rapat Penduduk
Adalah perbandingan antara jumlah orang dengan tanah yang didiami (diolah) dalam satuan luas. Kegunaan untuk mengetahui rapat penduduk:
untuk mengetahui ada tidaknya gejala overpopulation
o untuk mengetahui pusat-pusat aglomenrasi (pengelompokkan) penduduk
o untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun pusat budaya.
1. Penyebaran Penduduk (Population Distribution) yang tidak merata, sehingga terjadi kelebihan dan kekurangan penduduk. Ini dipengaruhi oleh lokasi, iklim, sumber alam, dan transportasi.
2. Tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah, karena kurangnya fasilitas pendidikan dan pendapatan perkapita penduduk masih rendah.
1. Kebijaksanaan Kependudukan
-          Pengertian: kebijaksanaan suatu negara yang menyangkut kemakmuran penduduknya.
-          Tujuan: untuk dapat tercapainya kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas, terutama keseimbangan antara jumlah penduduk dengan hasil pembangunan.
-          Usaha-usaha yang dilakukan:
1. Ekstensifikasi pertanian: memperluas areal pertanian dengan forest clearing
Intensifikasi pertanian: pemupukan, pengairan,    terasering,dll.
2. Transmigrasi: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang tidak atau kurang padat.
3. Penyebaran industrialisasi: pembangunan industri yang menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.
4. Keluarga Berencana
Tujuan:
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak
Mengurangi laju pertambahan penduduk.
5. Pendidikan Kependudukan
Tujuan: mengubah cara berpikir dari tradisional statis   menuju cara berpikir yang rasional dinamis.
1. Migrasi
Yaitu perpindahan penduduk yang melintasi batas-batas administrasi, misalnya: kelurahan, kabupaten, kota, Negara.
-. Teori Migrasi
Teori Gravitasi (Ravenstain)
a. Semakin jauh jarak, semakin berkurang volume      migran
b. Setiap arus migran yang benar akan menimbulkan arus balik sebagai gantinya
c.  Perbedaan desa dengan kota yang menyebabkan timbulnya migrasi
d. Wanita cenderung bermigrasi ke daerah-daerah yang dekat letaknya
e. Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas migrasi
-. Motif utama migrasi adalah ekonomi
Teori Dorong-Tarik / Push-Pull Theory (Everett S. Lee)
- faktor seseorang untuk bermigrasi:
1)                Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
2)                Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
3)                Faktor-faktor rintangan
4)                Faktor pribadi
1. Migrasi Internal: terjadi antara dua unit geografis dalam satu negara.
2. Migrasi Internasional: terjadi antarnegara, kemudian dikenal konsep emigrasi dan imigrasi.
3. Rumus tingkat migrasi:
(jumlah migrasi dalam 1 tahun / jumlah penduduk) x 1000
1. II. Pembagian Kerja dalam Masyarakat
Kurangnya kesempatan kerja. Penyebab:
-       Pertumbuhan penduduk
-       Lambatnya perkembangan dalam bidang pertanian
Akibat:
-       Pengangguran
-       Arus urbanisasi
Solusi: Penciptaan lapangan kerja yang lebih bervariasi
Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan: hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Dalam pandangan sosiologi meliputi:
-                   Kebudayaan material
-                   Kebudayaan non-material
1. Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
-                   Manusia sebagai makhluk biologi: manusia dipelajari dalam ilmu biologi/anatomi.
-                   Manusia sebagai makhluk sosio budaya: menyelidiki segala cara hidup manusia, juga memahami kebudayaan manusia.
1. Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan utuh.
Masyarakat tak dapat dipisahkan dengan manusia.
Dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan.
1. Wujud Kebudayaan menurut Koentjaraningrat
2. Ide, gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan.
3. Kelakuan berpola manusia dalam bermasyarakat.
4. Hasil karya manusia.

Pranata-Pranata dan Institusionalisasi
1. Pranata
Pranata sosial: system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam masyarakat.
4 pengertian norma:
1. Cara (usage)
2. Kebiasaan (folkways)
3. Tata kelakuan (mores)
4. Adat kebiasaan (custom)


Pranata sosial (institusi) dan asosiasi: asosiasi/persekutuan/grup yang terorganisir.
1. Institusionalisasi (perlembagaan)
Merupakan proses perkembangan dari lembaga-lembaga /institusi/pranata. Institusionalisasi belum memiliki unsur-unsur sistem sosial yang sempurna sebagaimana terdapat di dalam institusi (lembaga).




Daftar Pustaka

http://aero-7.blogspot.com/2011/10/definisi-ilmu-sosial-dasar.html
http://laluilmi.blogspot.com/2009/12/ilmu-sosial-dasar-sebagai-salah-satu.html
http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html
http://claudialfeline.blogspot.com/2012/01/rangkuman-ilmu-sosial-dasar.html