Jumat, 14 Juni 2013

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR BAB I,II,III

BAB I
PENGERTIAN DAN TUJUAN, SERTA RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
1.    Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Istilah IBD dikembang pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities” adapun istilah humanties itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus, dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo homanus atau manusia berbudaya, agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
•    Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Scince)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah, caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas, hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan, atas dasar ini lalu dibuat prediksi. hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
•    Ilmu-Ilmu Sosial (Social Scince)
Ilmu-ilmu sosial berjuang untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan atara manusia, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilm-ilmu alamiah, tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran, sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
Berikut Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Dari Beberapa Ahli :
•    E. B. Tylor, Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
•    R. Linton, Dalam bukunya yang berjudul “The Cultural Background Of Personality” menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
•    Koentjaraningrat, Mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
•    Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
•    Herkovits, Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
•    Takdir Alisyahbana, Mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
•    Mengusahakan kepekaan mahasiswa & masyarakat terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
•    Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
•    Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin secara ketat.
•    Menguasahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka agar mampu berdialog  satu sama lain, dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademis diharapakan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

3. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
1.    Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.    Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.


BAB II
KEBUDAYAAN
    Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebisaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusian sebagai masyarakat.
1.    Pengertian Kebudayaan Menuru Para Ahli
a.    SELO SUMARDJAN DAN SOELAEMA SOEMARDI
Merumuska kebudayaa sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
b.    KOENTJARANINGRAT
Keselruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasilbudi pekertinya
c.    KROEBER DAN KLOKHON
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, tingkah laku mantap, pikiranm perasaan, dan reaksiang diperoleh terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia
    Sistem nilai dan gagasan utamasebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga system kebudayaan secara terperinci :
a.    Sistem Ideologi : Meliputi etika norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pegarahan.
b.    Sistem Sosial : Meliputi hubungan dan kegiatan social dalam masyarakat.
c.    Sistem Teknologi : Meliputi segala perhatian serta penggunaannya.

2.    UNSUR UNSUR KEBUDAYAAN
a.    Menurut Melville J.Herkovis kebudayaan terdiri dari empat unsure, yaitu :
1.)    Alat Teknologi, sebagai alat dan perlengkapan hidup.
2.)    Sisem Ekonomi.
3.)    Keluarga.
4.)    Kekuatan Politik.

b.    Menurut Brownislaw Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari :
1.)    Sistem Norma, memungkinkan kerjasama antar anggota masyarakat untuk mnyesuaikan diri dnga lingkungan.
2.)    Organisasi Ekonomi.
3.)    Alat-alat atau lembaga atau petugas penddik.
4.)    Organisasi Kekuatan.
c.    Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsure kebudayaan universal, yaitu :
1.)    Sistem Religi. Manusia sebagai Homo Religius. Diatas kekuatan diri manusia terdapat kekuatan lain yang lebih besar, hingga lahirlah kepercayaan yang sekarang mnjadi agama.
2.)    Sistem Organisasi Kemasyarakatan, Disusun agar manusia saling bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
3.)    Sistem Pengetahuan, Pengetahuan dapat diperoleh dari diri sendiri atau orang lain.
4.)    Sistem Mata Pencahariaan Hidup, Manusia sebagai Homo Ecomicus menjadikan taraf hidup manusia terus meningkat.
5.)    Sistem Teknologi dan Peralatan, Denan alat ciptaan manusia labih mampu dari pada binatang.
6.)    Bahasa.
7.)    Kesenian.

3.    WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut Dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
1.)    Kompleks Gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Wujud ini disebut system budayayang bersifat abstrak, berpusat pada tiap kepala manusia dan dapat dinyatakaan dalam bentuk tulisan.
2.)    Kompleks Aktivitas, Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati, dan di obsevasi.
3.)    Wujud Sebagai Benda. Manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari penggunaan peralatan untuk mencapai tujuannya.

4.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C. Klockhon dalam karanya Variantions in Value Orientation system nilai  budaya secara universal menyangkut lima masalah pokok manusia, yaitu :
a.)    Hakekat Hidup Manusia.
b.)    Hakekat Karya Manusia.
c.)    Hakekat Waktu Manusia.
d.)    Hakekat Alam Manusia.
e.)    Hakekat Hubungan Manusia.

5.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
a.)    Sebab-sebab yang berasal dari msyarakat dan kebudayaan sendiri.
b.)    Perubahan Lingkungan Alam dan Fisik Mereka Hidup.
Erbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru, diantaranya :
a.)    Terbatasnya kontak dengan masyarakat luar disebabkan karena masyarakat yang terlalu menutupi diri dengan lingkungan luar.
b.)    Pandangan Hidup dan Nilai-nilai dominan pada suatu keudayaan ditentukan oleh agama, maka penerimaan unsure baru mengalami hambatan yang harus diukur dengan ukuran yang berlandas agama.
c.)    Corak Struktur SosialMayarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan sehngga system otoriter sukar menerima unsure baru.
d.)    Unsur Budaya yang diterima jika sebelumnya sudah ada unsure budaya lain yang menjadi landasan bagi unsure kebudayaan yang baru tersebut.
e.)    Mudah dibuktikan kegunaannya oleh masyarakat yang bersangkutan bila unsure baru memiliki kegiatan yang terbatas.

6.    KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objekyang dilaksanakan manusia.

Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
a.)    Eksternalisasi    : Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.
b.)    Obyektivitas    : Proses masyarakat menjadi realitas obyektif, menjadikan masyarakat dengan segala pranata sosialnya untuk mempengaruhi, dan membantuk perilaku manusia.
c.)    Internalisasi    : Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat hidup baik, hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oeh masyarakat.

Bab III
1.     Cinta Kasih
Kata cinta, selain mengandung unsur perasaan aktif, juga menyatakan tindakan yang aktif. Pengertiannya sama dengan kasih sayang sehingga, kalau seseorang mencintai orang lain, artinya orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga, dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya. 
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk, mulai dari seseorang yang mencintai dirinya, istrinya, anaknya, hartanya, dan Tuhannya. Bentuk cinta ini melekat pada diri manusia, potensi dan frekuensinya berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Pada saat belum berkeluarga, seseorang akan lebih kuat cintanya kepada orang tua, setelah berkeluarga cintanya akan nampak terbagi-bagi pada istri dan anaknya.
Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata-kata. Ia memiliki daya luar biasa pada diri manusia serta melekat dengan kuat. Cinta dapat sekonyong-konyong muncul, dan hilang sama sekali, atau terus tumbuh seperti cintanya orang tua terhadap anaknya sejak dilahirkan. Cinta dapat di lukiskan dengan memberi, bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk menyatakan eksistensi dirinya dan aktualisasi dirinya kepada orang lain.
Berbagai bentuk cinta dapat di uraikan sebagai berikut,

Cinta Diri
Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri. Manusia menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya. Gejala yang menuntut kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang luar biasa terhadap harta benda (materi). Cinta manusia terhadap benda mendarah daging, sebab manusia beranggapan, dengan harta benda ia dapat merealisasikan semua keinginannya guna mencapai kesenangan dan kemewahan hidup.

Cinta kepada sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri, selain watak manusia sebagai pembenci dan bersifat kikir terhadap manusia lainnya. Biasanya manusia akan mudah membenci atau kurang memperhatikan orang lain apabila ia mendapat kesenangan dirinya. Akan tetapi, kita sering mendengar tentang seseorang yang benar-benar mendahulukan keperluan orang lain (sesama manusia) daripada keperluan dirinya sendiri.
Cinta kepada sesama manusia itu akan lebih jelas pemahamannya apabila dapat diamati prilaku dan perlakuan seseorang kepada orang lain. Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan bukan dalam arti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Manusia itu tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial). Manusia perseorangan (individu) memiliki kelebihan dan kekurangan dalam segala hal sehingga manusia akan saling menutupi kekurangannya apabila bekerja sama.

Cinta menurut ajararan agama
Ada yang berpendapan bahwa etika cinta dapat di pahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup, manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta di dengung-dengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di lain pihak, dalam praktek kehidupan, cinta sebagai dasar hidup jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
    
2.    Keindahan
Pengalam keindahan termasuk kedalam tingkat resepsi dalam pengalaman manusia,biasanya bersifat fisual (terlihat atau terdengar)(audi tory) walaupun tidak terbatas pada dua sifat tersebut. Pengalamn keindahan mungkin ada hubungannya dengan rasa sentuh,rasa,atau bau. Pengalaman keindahan mencangkup penyerapan perhatian yang menyenangkan dalam pengalaman perceptual sejauh dia timbul dari pandangan yang sepi dari pamrih terhadap suatu fenomena,baik yang alamiah ataupun yang disebut manusia. Emosi estetis dapat dibangkitkan karena hasil-hasil keseniaan bermacam-macam objek atau pengalam yang terjadi secara tak dituangkan kedalam kehidupan sehari-hari.
Konsep keindahan adalah abstrak dan tidak dapat berkomuikasi sebelum diberi bentuk. Oleh karena itu, banyak pemikir yang tidak puas terhadap pendapat yang menyatakan bahwa keindahan itu hasil meniru dari alam. Dan meniru dari alam beelum tentu menciptakan. Melalui proses mencaari dan pemberian bentuk imajinasinya,seseorang akan mencapai keindahan. Keingintahuan dan dambaan akan keindahan akan membantu keindahan.

3.    Penderitaan
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat/tidaknya intensitas penderitaan. Sutau pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang,belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang,atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
Akibat penderitaan bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah agaar dari satu penderitaan ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya,oleh karena itu,penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat’menular’dari seorang kepada orang apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

4.    Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C.

5.    Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
6.    Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. Kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidakadilan. Keadilan itu ialah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan seetiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama
Keadilan menurut sumbernya dapat dibagi menjadi dua bagian:
•    Keadilan individual adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk masing-masing individu.
•    Keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannya bergantung pada
struktur-struktur itu terdapat dalam bidang politik,ekonomi,dan kebudayaan (panitia Ad-hoc MPRS 1966).
Keadilan menurut jenisnya dapat dibagi menjadi;
1.      Keadilan legal atau keadilan moral yang terwujud apabila setiap anggota di dalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut kemampuannya.
2.      Keadilan distributif, yang terwujud apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
3.      Keadilan kumulatif yang terwujud apabila tindakannya tidak bercorak ekstrem sehingga merusak atau menghancurkan pertalian di dalam masyarakat, sehingga masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib.
7.    Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. (koentjaraningrat,1980). Pandangan hidup terdiri atas cita-cita,kebijakan dan sikap hidup. cita-cita, kebijakan, dan sikap hidup itu tak dapat di pisahkan dengan kehidupan. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebijakan, dan sikap hidup itu (suyadi, M.P,.1985)
Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.

8.Kegelisahan
Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.

Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.

9.    Kematian
Maut atau mati adalah terpisahnya “roh dari zat, jiwa dari badan atau keluarnya roh dari badan atau jasmani. Pada akhirnya, maut adalah akhir dari kehidupan dan sekaligus awal kehidupan (yang baru). Jadi maut bukan kesudahan, kehancuran atau kemusnahan. Maut adalah suatu peralihan dari suatu dunia ke dunia lainnya. Maut dialami manusia hanya sekali. Hal ini digambarkan dalam firman-Nya yang artinya mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya (surga), kecuali mati di dunia (QS.44-56)”.[9] Umat manusia hidup di dunia ini sangat terbatas dan tidak bertahan lama. Setiap manusia mesti mengalami akhir kehidupan itu, yang sering disebut dengan kematian. Hal ini dinyatakan secara tegas Al-Quranul Karim pada S. Ali ‘Imran: 185; “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan baru pada hari kiamatlah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia beruntung. Kehidupan ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.
Kematian itu sesuatu yang mesti terjadi pada seseorang, walaupun ia berusaha menghindari kematian atau berusaha bersembunyi dan berlindung di tempat yang dikira aman. Seseorang tidak dapat lari dan menjauhi kematian. Kematian merupakan awal atau pintu gerbang menuju kehidupan. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa sesungguhnya kematian itu sebenarnya kehidupan. Artinya, jika seseorang ingin hidup terus menerus, maka ia harus mengalami kematian terlebih dahulu. Tanpa kematian tidak akan ada kehidupan abadi. Atau dalam istilah Al-Qur;an, orang yang mati disebutkan “kembali kepada sang pencipta”. Manusia terbagi atas dua unsur yaitu roh/jiwa dan tubuh (jasad) adalah unsur tanah/bumi. Roh atau nyawa manusia adalah zat halus, yang pada waktu mati meninggalkan tubuhnya yang kasar itu. Surat Al-Zumar ayat 47 menggambarkan bahwa kematian sama dengan tidur. Lebih lanjut hadis nabi Muhammad saw, mengatakan: “tidur adalah saudara mati”. Di surga tiada mati, sehingga tiada pula tidur.
10.    Keyakinan
Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi. keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama. -Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup. contoh : pada saat kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang di alami dapat di lewatkan. kenyakinan dan kepercayaan sangat fital dalm hidup. jadi tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalm hidup.

11.    Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara. Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan2 yang melanggar aturan, mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap mengabdi.

Pengabdian kepada Tuhan, sangat wajib dan tidak boleh dinomorduakan. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Dengan tekun beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya. Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban buat manusia atau individu sebagai warga negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-penegrtian-tanggung-jawab.html
http://okky125.blogspot.com/2012/06/jelaskan-pengertian-keyakinankepercayaa.html
http://buletin-narhasem.blogspot.com/2010/01/artikel-arti-dan-makna-kematian.html
http://januar-ikmal.blogspot.com/2012/06/pengertian-kegelisahan.html
http://yomiracle.blogspot.com/2010/04/pengertian-harapan.html
http://pebyword.wordpress.com/2012/06/03/pengertian-dan-macam-macam-tanggung-jawab-manusia-dan-tanggung-jawab/
http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/03/08/pengertian-dan-tujuan-serta-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/
http://notladygaga.blogspot.com/2012/11/makalah-demokrasi-indonesia.html